Friday, April 13, 2007

KADO TERBUKA UNTUK ISTRIKU


Kinkin Mirajul Muttaqien
Setahun sudah berlalu saat masa lajangku berakhir di depan penghulu, pernikahan yang di tunggu pun alhamdulillah berjalan dengan lancar. Saat ini di tengah-tengah kami telah hadir seorang Anak perempuan, aku sangat bersyukur Allah telah memberikan kepercayaan untuk menitipkan keturunan yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Entah itu pasangan baru atau pun lama, keturunan (baca: anak) teuntunya menjadi satu hal yang sangat diinginkan.

Aku patut bersyukur akan kehadiran anak kami, sebab tidak sedikit pasangan suami istri yang menikah harus menunggu sampai bertahun-tahun, atau bahkan sama sekali tidak dikarunia keturuanan. Kehadiran si buah hati, membawa nuansa tersendiri dalam kehidupan ini. Kehadirannya bisa menghilangkan rasa lelah saat baru pulang dari aktifitas. Seakan mempunyai kekuatan magnetis, kehadirannya senantiasa membuat hati selalu ingat saat jauh darinya, bahkan senantiasa terbayang dalam mata wajahnya yang masih merah.

Aku sadar, bahwa kehadiran anak kami tentu hanya titipan dari Allah yang harus kami jaga. Dan tettunya ini bukanlah hal yang mudah, mengingat kondisi jaman saat ini yang sudah dipoles dengan kekuatan kapitalis. Setiap saat, kita dihadapkan pada warna-warni kehidupan yang menyeret kita untuk ikut terlibat dalam sebuah konspirasi, bahkan tak jarang menyeret setiap individu muslim untuk melupakan siapa dirinya.
Kondisi ini lah yang tentunya harus aku sadari sebagai acuan atau referensi bagiku dan istriku dalam mendidik dan membesarkan anak kami. Mungkin tidak banyak individu muslim yang sadar akan hal ini, sehingga mereka cenderung membiarkan anak-anak mereka ikut terlibat dalam dunia gemerlap made in kapitalis. Malah yang lebih ironis lagi, bukan hanya anak-anak, akan tetapi orang tua dari anak-anak itu sendiri yang sengaja mengarahkan anak-anaknya untuk terlibat dalam dunia kapitalis.
Sungguh hal seperti ini sangat sulit untuk dihindari oleh setiap individu muslim, kecuali mereka yang sadar akan kondisi jaman. Aku berharap mudah-mudahan aku bisa menjaga istri dan anakku agar mereka tidak terjebak kondisi saat ini. Sebab bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab ku untuk mengarahkannya. Jika salah langkah dalam mengarahkan, maka kelak bagaimana beratnya aku mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya.
Tepat setahun di usia pernikahan kami, aku tak bisa memberikan apa-apa kepada istri dan anakku. Yang bisa kuberikan hanyalah doa mudah-mudahan istri dan anakku tumbuh menjadi orang-orang sholehah yang bisa memberikan keteduhan saat orang kepanasan, yang bisa memberikan penerangan saat orang sedang kegelapan, yang bisa memberikan air kehidupan saat orang sedang kehausan.

Aku juga sadar bahwa setahun dalam usia pernikahan ini, aku belum bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi istri ku. Aku mohon maaf jika selama setahun menjadi suami banyak khilaf dan alfa, sehingga membuat istriku terluka dan tergores hatinya. Mudah-mudahan setahun ke depan aku bisa memperbaiki apa yang kurang dan kesalahan-kesalahan ku selama setahun ke belakang.

Mudah-mudahan Anda sebagai suami tidak menjadi seperti diriku, yang terlalu banyak kekurangan dan kealfaan dalam mengayomi dan menjaga istri dalam hidup ini. Dan aku berharap siapapun Anda bisa menjadikan kondisi jaman ini sebagai cermin dan bekal dalam mendidik dan menjaga istri dan anak-anak Anda.

Wallahu’alam

Bandung , 10 April 2007 (8:18 PM)
rah_miraj@yahoo.com
0819-3121-5966

Wednesday, April 04, 2007

Mohon Bantuan

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Dengan segala hormat bagi teman – teman yang peduli. Ada saudara kita yang sekarang sedang dalam kesulitan.
Berikut data – data dan keadaannya :
Nama : WAWI WIRA PURNAWI
Tanggal Lahir : 10 Desember 1978
PJTKI : Pt.Avida Aviaduta Tgl
Berangkat : 12 Oktober 2004
Perusahaan : 디에스티 (D.S.T)
Alamat : 경기도 시흥시 정왕동 1384-12(3라 514)
Rumah Sakit : 한마음 정형외과
Alamat : 경기도 시흥시 정왕1동 1739-6 (belakang Emart Si Hwa)
No.Handphone : 010-5819-2228
Wawi mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar bulan juli 2006. Dia mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh. Dan harus menjalani beberapa operasi penyambungan tulang. Yang sampai sekarang belum sembuh total karena beberapa tulangnya yang hancur dan memerlukan masa pengobatan yang panjang. Karena lokasi terjadinya kecelakaan bukan di tempat penyeberangan khusus (zebra cross), maka Wawi tidak bisa mendapatkan asuransi. Selama ini biaya rumah sakit, pengobatan dan operasi ditanggung oleh perusahaan dan selanjutnya nanti akan ditanggung oleh si penabrak. Demikian selama 8 bulan lebih Wawi tidak memiliki penghasilan lagi. Uang gajinya pun sudah habis. Selama di rumah sakit dia mendapatkan makan, namun kondisinya tidak layak. Sehingga dia merasa tersiksa. Masa penyembuhan bisa sampai bulan Mei 2007 nanti dan bisa juga lebih lama lagi. Dengan demikian Wawi membutuhkan dana untuk sehari – harinya, yang mana dia tidak memiliki uang lagi.
Jadi kami mohon kepada teman– teman sekalian yang berkenan untuk meringankan beban Wawi dengan bantuan sekedarnya. Apabila ada yang berniat membantu mohon disampaikan langsung kepada yang bersangkutan di rekening : Atas Nama : WAWI WIRA PURNAWI No.Rekening : 221-189549-02-012 Bank : Indutrial Bank of Korea (FINE BANK)
Wassalamu'alaikum Warahmatullah