Monday, March 19, 2007

Rumah Tangga Sakinah


Sebagai muslim orang pertama dan utama yang menjadi panutan tentu tidak lain adalah Rasulullah SAW. Ia seagai sauri tauladan yang baik dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini tidak bisa dibantahkan lagi, mengingat peran dan kehadirannya telah memberikan warna tersendiri di kalangan bangsa Arab saat itu, bahkan jejak dan prasasti yang diukirnya bukan hanya milik bangsa Arab saat itu dan sekarang. Tapi jejak prasasti dan peninggalannya menjadi milik banyak orang sepeninggalnya, dan uniknya bukan hanya milik umat Islam, tapi bisa juga dirasakan peninggalannya oleh kaum non muslim. Sampai-sampai dalam sebuah buku 100 tokoh yang paling berpengaruh yang ditulis oleh penulis non muslim posisi Rasulullah SAW. Menempati posisi pertama.
Dalam sebuah pesanyya yang pendek namun syarat makna, beliau pernah berujar: “Baiti Jannati” rumahku adalah surgaku. Ungkapan sederhana yang penuh makna ini, tentu bukan hanya uagkapan biasa. Sebab dalam ungkapan tersebut mengandung pesan bagi setiap muslim yang membina rumah tangga agar mampu menciptakan suasana rumah yang tenang, damai, aman jauh dari keributan.
Kita sering menyimak perjalanan hidup beliau melalui mulut para da’i bahwasanya dalam rumah tangga yang sudah berlangsung puluhan tahun, beliau tidak pernah melukai atau pun menyinggung perasaan istri-istrinya. Tidak pernah terjadi percekcokan atau pun pertengkaran di antara Beliau dengan istri-istrinya. Sehingga sudah sepantasnya sebagai muslim kita menjadikan rumah tangga Beliau sebagai barometer bagi kita untuk mengarungi bahtera rumah tangga ini. Sehingga kita mampu menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawadda, warahmah. Rumah tangga yang dipenuhi dengan harmonisasi di antara komunitasnya.
Hal ini sangat penting bagi setiap rumah tangga muslim sebab bila kita perhatikan saat ini, betapa banyak pasanagan muslim yang membina rumah tangga asal-asalan. Akibatnya rumah tangga yang dibina tidak lagi harmonis bahkan sering terjadi pertengkaran di dalamnya. Padahal kehadiran seorang istri bagi suami hendaknya menjadi pelengkap, begitu pun sebaliknya. Sehingga Al-Qur’an mengatakan, ”suami menjadi pakaian bagi istri, begitu pun sebaliknya istri itu menjadi pakaian bagi suami”. Ini mengandung arti bahwa istri adalah bagian terpenting untuk menutupi aib suami begitu pun sebaliknya.
Jika hal ini bisa terwujud, maka tujuan kita membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah seperti yang termaktub dalam surat Al-Hujurat: 13 Insya Allah akan tercapai. Tapi sebaliknya jika hal tersebut tidak terrealisir dalam kehidupan rumah tangga muslim, maka jangan heran jika saat ini kita sering menyimak dalam berita terjadinya kekerasan dan cek-cok dalam rumah tangga.
Kasus terhangat yang kita simak adalah terjadinya penganiayaan yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya yang sedang hamil di Cimahi. Sebut saja Mawar (nama samaran) yang menjadi korban penganiayaan suaminya. Dalam kondisi hamil 7 bulan ia mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. Ia sering di aniaya oleh suamunya hanya karena alasan cemburu sang suami. Bahkan mukanya sampai memar dan memerah akibat pukulan sang suami. Entah itu dengan tangan atau dengan benda, yang jelas saat melihat kondisinya dalam tayangan berita pagi di Trans TV, Muka Mawar begitu memar dan merah agak kehitaman akibat pukulan suaminya. Bahkan sekujur tubuhnya banyak yang memar akibat penganiayaan suaminya itu.
Kasus lain, kita sering mendengar perceraian dikalangan selebritis. Sepertinya hal ini sudah menjadi trend saat ini. Padahal meskipun boleh, perceraian ini adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Tapi apa boleh buat, kondisi saat ini sepertinya sudah terbalik. Hal ini tentunya memicu kita sebagai keluarga muslim yang sadar akan hal ini untuk berhati-hati dalam menyikapi setiap masalah dan persoalan rumah tangga, sehingga kita terhindar dari hal-hal seperti di atas.
Oleh karena itu, sudah saat nya kita sadar untuk membentuk keluarga sakinah, sehingga ungkapan ”baiti jannati” bisa kita rasakan dalam rumah tangga kita.

Wallahu’alam

Oleh : Kinkin Mirahul Muttaqin
Bandung, 15 maret 2007 (12:17 AM)
rah_miraj@yahoo.com
0819-3121-5966

0 Comments:

Post a Comment

<< Home